OLEH : STEFFANI INNEZ
Komodo memiliki nama ilmiah Varanus komodoensis. Komodo Merupakan hewan carnivora yang memakan hewan atau binatang lain seperti babi, rusa, kancil, kambing, ayam dan binatang lainnya. Hewan ini merupakan kadal terbesar yang ada di jagad raya saat ini. Komodo merupakan jenis reptil yang berjalan melata dengan empat kaki. Kulit kasarnya yang tebal membuat mereka kuat menahan serangan dari musuh-musuhnya. Ukuran tubuhnya yang besar serta keganasanya mebuat komodo mendapatkan julukan komodo dragon atau naga komodo. Hal itu tentunya tidaklah berlebihan mengingat komodo merupakan satu-satunya hewan purba yang diketahui masih hidup hingga saat ini.

Komodo memiliki kulit bersisik abu-abu, moncong runcing, anggota badan yang kuat dan ekor berotot. Mereka menggunakan rasa tajam penciuman untuk menemukan busuk binatang tetap dari beberapa mil jauhnya. Mereka berburu kadal lainnya juga serta mamalia besar dan kadang-kadang kanibal.
Komodo memiliki nama ilmiah Varanus komodoensis. Komodo Merupakan hewan carnivora yang memakan hewan atau binatang lain seperti babi, rusa, kancil, kambing, ayam dan binatang lainnya. Hewan ini merupakan kadal terbesar yang ada di jagad raya saat ini. Komodo merupakan jenis reptil yang berjalan melata dengan empat kaki. Kulit kasarnya yang tebal membuat mereka kuat menahan serangan dari musuh-musuhnya. Ukuran tubuhnya yang besar serta keganasanya mebuat komodo mendapatkan julukan komodo dragon atau naga komodo. Hal itu tentunya tidaklah berlebihan mengingat komodo merupakan satu-satunya hewan purba yang diketahui masih hidup hingga saat ini.

Pulau Komodo adalah sebuah pulau yang terletak
di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau Komodo dikenal sebagai
habitat asli hewan komodo. Pulau ini juga merupakan kawasan Taman Nasional
Komodo yang
dikelola oleh Pemerintah Pusat. Pulau Komodo berada di sebelah timur Pulau Sumbawa, yang dipisahkan oleh Selat Sape.
Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai
Barat, Provinsi
Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Pulau Komodo merupakan ujung paling barat Provinsi Nusa
Tenggara Timur, berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Di Pulau Komodo, hewan komodo hidup dan berkembang biak
dengan baik. Hingga Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor
komodo. Ditambah dengan pulau lain, seperti Pulau Rinca dan dan Gili Motang, jumlah mereka keseluruhan mencapai sekitar 2500 ekor. Ada
pula sekitar 100 ekor komodo di Cagar
Alam Wae Wuul
di daratan Pulau Flores tapi tidak termasuk wilayah Taman Nasional
Komodo.
Selain komodo, pulau ini juga menyimpan eksotisme flora yang
beragam kayu
sepang yang oleh
warga sekitar digunakan sebagi obat dan bahan pewarna pakaian, pohon nitak ini
atau sterculia
oblongata di yakini
berguna sebagai obat dan bijinya gurih dan enak seperti kacang polong.
Pada tahun 1910 orang Belanda menamai pulau di sisi
selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur ini dengan julukan Pulau Komodo. Cerita
ini berawal dari Letnan Steyn
van Hens Broek
yang mencoba membuktikan laporan pasukan Belanda tentang adanya hewan besar
menyerupai naga di pulau tersebut. Steyn lantas membunuh seekor komodo tersebut
dan membawa dokumentasinya ke Museum and Botanical Garden di Bogor untuk diteliti.Komodo adalah kadal terberat di dunia, dengan berat 150 pound atau lebih. Taman
terbesar yang pernah diukur lebih dari 10 kaki (3 meter) panjang dan
berat £ 366 (166 kg) tetapi ukuran rata-rata komodo di alam bebas
sekitar 8 kaki (2,5 meter) panjang dan 200 pon (91 kg)
Komodo memiliki kulit bersisik abu-abu, moncong runcing, anggota badan yang kuat dan ekor berotot. Mereka menggunakan rasa tajam penciuman untuk menemukan busuk binatang tetap dari beberapa mil jauhnya. Mereka berburu kadal lainnya juga serta mamalia besar dan kadang-kadang kanibal.
Gigi Komodo hampir seluruhnya tertutup oleh gusi nya. Ketika makan,
gusi berdarah, menciptakan budaya ideal untuk bakteri mematikan. Bakteri
yang hidup di septicaemia menyebabkan air liur komodo, atau keracunan
darah, dalam korbannya. naga A akan menggigit mangsanya, kemudian ikuti
sampai hewan terlalu lemah untuk melanjutkan.
Spesies kadal ini terancam oleh perburuan, hilangnya spesies mangsa dan hilangnya habitat.
Spesies kadal ini terancam oleh perburuan, hilangnya spesies mangsa dan hilangnya habitat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar